Matarmaja Kita

Pagi sekali sekitar pukul 4:30 dini hari loko perlahan menyentuh stasiun besar Madiun. Hari ini Sabtu, 8 Oktober 2011. Kata orang masih sekitar 5 jam lagi dari sini untuk mancapai Malang, kota yang menjadi titik pemberangakat kami menuju tujuan trip kali ini, Gunung Bromo.

Padahal sejak kemarin, Jum'at 7 Oktober 2011 tepat pukul 14:00 siang, Matarmaja mulai bergerak meninggalkan stasiun Senen menuju arah timur pulau Jawa. Menurut jadwal yang tertera di lembar tiket, Matarmaja harusnya tiba di stasiun Kotabaru Malang pukul 06.30 pagi keesokan harinya, 8 Oktober 2011. Kita lihat apakah esok Matarmaja menepati janjinya?.

Matarmaja adalah kereta api ekonomi jurusan Malang-Jakarta. Namanya merupakan akronim dari nama-nama kota yang dilewati, yaitu MAlang, BliTAR, MAdiun, dan JAkarta Pasar Senen. Pertama kali dioperasionalkan oleh Daop 8 Malang pada tahun 1983.

Unik

Cukup dengan 51ribu (Oktober 2011), perjalanan menyusuri kira kira rel 900 Km Jakarta-Malang pun di mulai. Harga seperti itu menjadikan Matarmaja sebagai kereta ekonomi. Artinya secara matematis untuk tiap kilometer dari Jakarta sampai Malang kita hanya keluar uang 56rupiahan. Ekomonis bukan.

Inilah juga kenapa Matarmaja adalah kereta rakyat. Karena hanya rakyat seperti kita yang hanya akan naik kereta ini. Di jamin, hahaaa...., ngga mungkin pengusaha pengusaha kaya, apalagi pejabat pejabat tinggi negara, menteri menteri yang suka nongol di TV atau uuuh...., presiden akan naik kereta ini.

Keunikan lain Matarmaja adalah kereta jarak jauh ini akan mampir berhenti di hampir tiap stasiun. Matarmaja haruslah berhenti untuk keperluan yang seringkali nggak penting bagi Matarmaja itu sendiri. Tapi penting untuk kereta lain (baca: KA bisnis, KA Eksekutif).

Di jenis angkutan KA sistem kasta berlaku. Matarmaja ini berlabel kasta terendah dalam moda jenis ini, maka akan mengalah untuk berhenti manakala semisal kasta bisnis apalagi eksekutif seperti kereta Gajayana atau Argo Anggrek melintas mendekati. Maklum tidak sedikit jalur rel kereta yang belum double track. Disinilah, hanya orang yang sabar dan ikhlas yang bisa naik Matarmaja.

Dalam perjalanan yang 20 jam-an ini juga menjadi bukti bahwa penumpang Matarmaja adalah orang kuat, tahan mental. Bagaimana tidak, 20 jam akan melelahkan kalo tidak membuat sakit secara fisik, bukan?. Belum lagi jika siang hari kipas anginnya mati, kalau pun nyala, malam harinya akan menambah dingin udara yang bercampur dengan angin kencang dari jendela yang terbuka. Tambah parah lagi jika bonus hujan juga kadang menemani perjalanan Matarmaja.

Selama perjalanan itu pula kemampuan seseorang akan terlihat dalam hal kreatifitas. Untuk waktu yang hampir 24 jam itu, menunggu adalah sesuatu yang menyebalkan. Disinilah penumpang dituntut kepandaian untuk mengisinya dengan hal hal positif produktif. Hahaa..., jika tidak bersiaplah untuk disapa oleh SJ aka stres perjalanan.

Tapi ada satu yang tak kalah dari kelas eksekutif sekalipun. Kalo Anda ke Mall, Anda perlu berkeliling ke tiap toko atau counter untuk mencari barang yang Anda inginkan. Di kereta ekonomi jarak jauh, Anda tak perlu melakukan itu. Tahu dong knapa? Yup betul sekali..., "counter/tokonya" lah otomatis yang baik hati akan menghampiri Anda. Banyak pula tokonya, sepertinya segala kebutuhan Anda ada ; fashion, peralatan home care, children toys dan lain lain apalagi food and bavarage semua ada heheee. Anda tinggal tunjuk, tawar, bayar, barang jadi milik Anda.

Menarik bukan?. Selamat menikmati Matarmaja dengan sejuta pesonanya ya.

Malang masih jauh.....sekarang ini baru Kediri, 05:40 WIB, Sabtu 8 Oktober 2011. Ah sepertinya Matarmaja ingkar janji lagi niy... :(

Komentar

Postingan Populer