Menikmati Pasar Terapung
Berbelanja di sini kita akan mendapatkan pengalaman seru. Tawar
menawar barang sambil mempertahankan keseimbangan perahu yang kita naiki karena
terombang ambing gelombang sungai. Ada puluhan perahu yang menjadi lapak untuk
berjualan, saling berseliweran alias nomaden berebut mencari pembeli dan
penjual. Saya menyebutnya Pasar Goyang sementara banyak orang mengenalnya
sebagai Pasar Terapung.
Beberapa anak kecil tengah mandi di pinggir sungai menyambut ketika saya tiba pagi itu di Dermaga Pasar Terapung Kuin Utara, Kota Banjarmasin. Saya perhatikan mereka, cukup dengan celana
dalam basah yang tengah mereka kenakan dan sabun mandi saja sebagai alat mandi.
Sesekali keceriaan mereka diiringi teriakan ringan ketika salah satu dari mereka
melompat dari bibir dermaga, dan byuur.... Melompat sambil salto ke Muara
Sungai Kuin.
Lekat dengan sebutan kota seribu sungai, masyarakat Banjarmasin
begitu akrab dengan sungai. Secara geografis,
Banjarmasin dibelah oleh dua sungai besar yaitu sungai Barito dan sungai
Martapura. Dua sungai besar itu layaknya sepasang orang tua yang melahirkan
ribuan anak sungai yang berputar membelah-belah Banjarmasin. Maka ngga salah jika
dikatakan warganya tidak bisa lepas dari sungai, termasuk juga ketika berjualan.
Maka tidak heran jika sampai saat ini kita mengenal pasar terapung
satu-satunya yang ada di Indonesia adalah di Banjarmasin. Adanya pasar terapung
seolah menjadi peninggalan "purba" bagaimana masyarakat kita dahulu
telah begitu bersahabat dengan sungai.
Membeli suatu barang dengan menaiki perahu dari penjual yang
juga menggunakan perahu kecil sebagai lapak dagangan adalah sensasi berbeda yang ditawarkan di Pasar Terapung ini. kalau untuk barang yang dijual sebetulnya sederhana saja seperti buah-buahan, sayur mayur dan bumbu bumbu dapur atau rempah-rempah. Menurut penduduk setempat, barang-barang yang dijual lebih beraneka ragam di Pasar Terapung Lok Baintan yang masuk di wilayah Kab, Banjar, diluar kota Banjarmasin.
Window shoping saja atau hanya sekedar memperhatikan keriuhan penjual dan pembeli melakukan kegiatan transaksi dari masing-masing perahunya ditengah gelombang air sungai, juga sangat menarik. Bayangkan saja misalnya ketika asyik tawar menawar, kemudian datang gelombang sungai karena ada perahu motor yang lewat maka efek domino gelombang menggoyangkan perahu Anda dan perahu penjual. Heheee..., belum lagi kalau misal pedagang/pembeli kebelet ingin buang air kecil..., duh gimana ya?
Pasar terapung adalah sebuah pasar yang unik mempertemukan antara penjual dan pembeli melakukan transaksi. Semua aktivitas itu dilakukan diatas air sungai dengan menggunakan perahu atau klotok, sebutan masyarakat Banjarmasin untuk perahu tradisional. Pedagang dan penjual berada diatas perahu masing-masing terombang-ambing dimainkan gelombang sungai. Sejurus kemudian mereka berseliweran kesana kemari mencari pembeli lain jika tidak cocok dengan harga yang ditawarkan. Atau sang pembeli berpindah mencari penjual lain.
Window shoping saja atau hanya sekedar memperhatikan keriuhan penjual dan pembeli melakukan kegiatan transaksi dari masing-masing perahunya ditengah gelombang air sungai, juga sangat menarik. Bayangkan saja misalnya ketika asyik tawar menawar, kemudian datang gelombang sungai karena ada perahu motor yang lewat maka efek domino gelombang menggoyangkan perahu Anda dan perahu penjual. Heheee..., belum lagi kalau misal pedagang/pembeli kebelet ingin buang air kecil..., duh gimana ya?
Pasar terapung adalah sebuah pasar yang unik mempertemukan antara penjual dan pembeli melakukan transaksi. Semua aktivitas itu dilakukan diatas air sungai dengan menggunakan perahu atau klotok, sebutan masyarakat Banjarmasin untuk perahu tradisional. Pedagang dan penjual berada diatas perahu masing-masing terombang-ambing dimainkan gelombang sungai. Sejurus kemudian mereka berseliweran kesana kemari mencari pembeli lain jika tidak cocok dengan harga yang ditawarkan. Atau sang pembeli berpindah mencari penjual lain.
Jadilah mereka semua terlihat bergerak bersama mengikuti arus dan
gelombang sungai. Bergoyang. Mereka tidak terpaku di satu tempat seperti ketika
berdagang di daratan yang menempati sepetak ruangan. Tapi bagi pedagang pasar terapung,
muara Sungai Kuin yang tidak bersekat inilah ruangan mereka berniaga.
Untuk menuju Pasar Terapung Muara Sungai Kuin kita bisa menyewa
perahu di Dermaga Pasar Terapung Muara Sungai Kuin. Dermagannya sendiri
letaknya kira-kira 4 km dari pusat kota ke arah utara. Tidak sampai 10 menit
dari dermaga, klotok akan membawa Anda menyaksikan satu lagi budaya unik
Indonesia dalam kemasan Pasar Terapung. Datanglah selepas subuh untuk menikmati
pasar goyang ini. Tapi jangan sampai lewat jam 10 pagi atau ketika matahari
sudah mulai terik, karena ketika itu teriknya matahari dengan sendirinya akan
membubarkan kerumunan pasar terapung ini. Bener-bener unik ya.
Komentar
Posting Komentar