Sisi Lain Ayek Ayek
Di
area Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) ada beberapa gunung
berdiri. Yang paling terkenal tentunya adalah Gunung Semeru (3676) dan Gunung Bromo (2392). Namun
selain itu ada gunung lain yaitu Gunung Ider ider (2821), Gunung Kursi (2521), Gunung
Batok (2440), Gunung Pananjakan (2770), Gunung Watangan (2601), Gunung Widodaren (2614) , Gunung
Ayek ayek (2819), Gunung Segara Wedi Lor (2482), Gunung Segara Wedi Kidul (2490), Gunung Jantur (2703), Gunung Jembangan (3028) dan Gunung Kepolo (3030).
Konon awalnya semua gugusan gunung itu adalah satu gunung besar
berupa Gunung Tengger dengan dua puncak yaitu puncak Tengger dan puncak
Meru. Aktivitas volkano lah yang menjadikan gunung Tengger dan puncak
Tengger kemudian seperti sekarang, berkawah dan menjadi gunung-gunung
kecil. Sementara Puncak Meru yang sampai sekarang masih aktif dan
menjadi ‘Atap Pulau Jawa’ ini dikenal dengan Gunung Semeru (3676 mdpl).
Sebagai sebuah gunung, Ayek ayek memiliki ketinggian 2.819 mdpl.
Gunung Ayek ayek bersebalahan langsung dengan Ranu Kumbolo di sisi
sebelah selataan dipisahkan oleh Sabana Ayek-ayek. Seperti Oro-oro Ombo,
Gunung Ayek ayek memiliki sabana yg luas . Bahkan lebih luas
dibandingkan Oro-oro Ombo. Asyiknya lagi, Sabana Ayek-ayek masih
ditumbuhi rumput rumputan dan ilalang khas pegunungan Jawa. Sangat alami
berpadu dgn landscape perbukitan kecil serta tebing gunung yang
mengitarinya. Kalau oro-oro ombo sudah diramaikan kehadiran tanaman
berbunga ungu/verbena maka Sabana Ayek-ayek masih bebas tanaman
infansive itu!
Sementara itu ditengah sabana terlihat setapak jalan yang seolah
membelah sabana secara berkelok tak beraturan. Itu adalah setapak yang
menjadi jalanan/jalur pendakian yang biasa dilewati oleh pendaki.
Oh
yaa jalur Ayek-ayek merupakan salah satu jalur pendakian semeru yang
tidak umum atau bukan jalur resmi yang di rekomendasi Taman Nasional
Bromo Tengger Semeru. Tidak umum karena jalurnya terjal. Hanya ada dua
jalanan di jalur Ayek-ayek yaitu tanjakan dan turunan..., tidak ada
jalur datar atau bonus. Realnya adalah menanjak terus sampai pucak
Ayek-ayek, setelah sampai puncak, jalur kemudian turun terus. Ini lah
yang sungguh menguras tenaga dan berbahaya. Sehingga pengelolaa TNBTS
menyatakan jalur ini sebetulnya tertutup dan dilarang untuk pendakian
Semeru.
Lantas kenapa ada jalur Ayek ayek?. Adaanya jalur ini semata mata
awalnya digunakan untuk keperluan para porter Semeru. Para porter yang
sudah kenal betul jalur ayek-ayek, lebih senang lewat jalur ini karena
mampu menyingkat waktu tempuh sehingga lebih cepat tiba di Ranu Kumbolo.
Kalau jalur umum (jalur Watu Rejeng)dari pos 1 sampaai pos 4 Semeru
memakan waktu normal 5/6jam maka jalur Ayek-ayek cukup 3 jam.
Rasa
penasaaran akan batu besar Ayek-ayek dan keinginan untuk cepat sampai
di Ranu Pani agar bisa lebih cepat tiba di B29 dan B30, membawa saya
melewati jalur Ayek-ayek. Lagian kemarin ketika berangkat sudah lewat
jalur biasa (Watu Rejeng) maka turunya saya ingin coba jalur lain agar
lebih kaya pengalaman dan pemandangan. Ohya batu besar Ayek-ayek
terlihat disalah satu scene di film 5cm memang terlihat indah sebagai
latar gambar.
Ternyata benar pemirsa, setelah melewati sabana Ayek-ayek, track
panjang yang terus menanjak siap menyergap. Nafas pun tersengal-sengal
meminta kaki berhenti melangkah untuk istirahat sejenak mengatur irama
dan aliran udara masuk paru paru.
Ditengah perjalanan, karena bukan jalur resmi, saya hanya bertemu
satu orang pendaki dan ia ternyata adalah porter. Itu terlihat dari
panggulan barang bawannya dan sepatu boot-nyaa. Porter biasanya membawa
barang dengan cara di panggul atau di pikul seperti orang berjualan.
Berbeda dengan jalur watu rejeng yang "rawan macet" oleh pendaki naik
atau turun, jalur Ayek-ayek relatif sepi. Menurut teman, yang lewat
jalur Ayek ayek selain porter biaasanya adalah pendaki yang berasal dari
daerah Jawa Timur seperti Malang, Lumajang, Surabaya dsk atau orang
sekitar Taman Nasional BTS.
Puncak Ayek-Ayek
Setelah sekitar 2 jam perjalanan sampailah di
puncak Ayek-ayek. Saya menyebutnya puncak bayangan karena kalau mau ke
atas lagi sebetulnya masih ada puncak yg sesungguhnya. Di puncak yg
sesungguhnya itu ada makam leluhur Tengger yaitu makam Banyak Puntuk.
Dia di percaya sebagai keturunan Majapahit yang mengungsi ketika
Majapahit pendapat serangan Demak. Banyak Puntuk dipercaya juga sebagai
orang pertama dan yang membuka gunung Ayek ayek dan sekitarnya. Saya
percaya dengan logika kalau memang betul itu makam, pastilah orang yang
dimakamkan di puncak gunung Ayek ayek ini adalah orang yg berpengaruh
kuat di daerah sini.
Tidak hanya makam yang saya temui, ada fenomena lain yang menarik di
sekitar puncak Ayek ayek. Saat akan mencapaai puncak bayangan, track
lembab basah dengan air, tanaman dan pohon hutan mewarnai kiri dan kanan
jalan setapak. Kita akan melewati Batu Sumber Pitu. Konon ini adalah
batu yg mengalirkan tujuh mata air. Ketika saya temui, batu besar yang
terletak disisi sebelah kanan diantara rapatnya pohon belukar itu tidak
nampak adanya mata air. Memang di sekitar daerah batu itu lembab dan
tanahnya hingga puncak ayek-ayek cenderung basah.
Keunikanya adalah hanya tebing di sisi arah sebelah Ranu Kumbolo
saja yg lembab dan basah sementara di sisi tebing sebelah arah Ranu Rani
kering. Ketika saya tanya warga setempat yg saya temui, mereka tahu dan
percaya. fenomena tentang Sumber Pitu yang mempengaruhi kelembaban
tanah di seputar puncak Ayek ayek.
3 Agustus 2014, Puncak Bayangan Ayek Aye
Makamnya dimana mas? Saya engga ngeliat waktu ada disana
BalasHapusSip...ayek ayek tanjakan dan turunannya bikin saya kapok lombok
BalasHapusSip...ayek ayek tanjakan dan turunannya bikin saya kapok lombok
BalasHapusMas Rendro:
BalasHapus- Dalam kalkulasi Anda atau para Vulkanolog di seluruh dunia, sebenarnya berapa Meter ketinggian Gunung Tengger Purba?
- Apakah Kaldera Tengger lebih besar dibandingkan Gunung Tambora, Gunung Rinjani, Gunung Batur, dll. Atau mungkin adakumajalya lain?
- Saya heran kubelikianpi.kapok lu