J O D O H
Segala sesuatu itu berjodoh. Namun demikian jodoh itu ada masa-nya. Semacam kontrak lah, ada jangka waktunya. Jadi jangan sedih bila kehilangan sesuatu. Jangan pula menjadi lupa ketika justru dianugerahi mendapatkan sesuatu. Karena tidak lain, semua berlaku menurut jodohnya masing-masing.
Contohnya saja, sudah dua kali saya kehilangan jaket. Jaket pertama dari kantor dengan model trend Korea berbahan tebal jadi sangat nyaman untuk kegiatan outdoor terutama malam hari dalam melawan dinginnya angin. Saya berjodoh dengan jaket itu sekitar April 2012 dan jodoh dengan jaket itu berakhir bulan November 2012 karena hilang. Namun pada akhirnya berjodoh kembali dengan Jaket Korea tersebut setelah 3 bulan kemudian "hilang" diambil orang.
Lain lagi dengan jaket kedua, si jaket Hitam. Saya nyatakan hilang setelah sekitar 1 bulan Maret 2013, saya mencari dan menunggu di tempat baju (lemari) asrama.
Oh ya saya tinggal di asrama yang disediakan kantor. Ada fasilitas bebas cuci. Tiap pagi saya menaruh baju kotor di tempat yang telah disediakan dan antara 2-3 hari kemudian, baju kotor telah disulap oleh Tante Lina (Ibu Asrama) melalui anak buahnya menjadi bersih dan rapi, siap pakai. Kami mengambil baju bersih masing-masing di lemari baju milik bersama penghuni asrama.
Hanya saja setelah sebulan berlalu sejak saya menaruhnya di tempat baju kotor, hingga kini si Jaket Hitam tidak menampakkan batang hidungnya di lemari tempat baju-baju bersih kami. Saya mengikhlaskan kalo memang sudah berakhir jodoh saya dengan si Jaket Hitam dan takkan lagi bersama.
Sampai suatu ketika yaitu kemarin tanggal 1 April 2013 datang kabar kalau kantor akan memberikan sepeda motor. Rejeki datang nggak boleh ditolak. Maka saya datang pagi ke dealer di pusat kota untuk signing berkas. Proses cepat hingga saat sore, sepeda motor telah tiba di depan pintu asrama. Hebatnya lagi, sepeda motor datang bersama Jaket Hitam.
Rupanya Allah memberikan Jaket Hitam lain sebagai jodoh baru saya lengkap dengan bonus sepeda motor. Untuk apapun jodohnya, sebaiknya kita harus tetap bisa bersyukur. Fabiayi'ala irabbikuma tukazdiban.
Komentar
Posting Komentar