Darimbi: Mengayuh Rejeki di Green Canyon

Seperti lukisan dikain kanvas, terlihat perahu nelayan mengapung perlahan. Tenang membelah sungai yang berair hijau kecoklatan. Dibibir sungai nampak begitu rimbun pohon dan jelah belukar melengkapi harmoni asri sungai Cijulang. Sementara hijau dedaunan menari gemulai mendapat bisikan angin dan udara segar Ciamis, Jawa Barat. Tak ketinggalan sayup-sayup kicauan camar dan kutilang bersautan seperti menjadi backsound drama pagi itu di Dermaga 2 Green Canyon.

Duduk tenang di buritan kapal. Pak Darimbi (52 tahun), mengendalikan arah kapal menuju ujung dermaga. Pagi itu masih terasa dingin, namun sebagai sang juru mudi kapal wisata Green Canyon, hawa itu dilawanya dengan menjalankan baling-baling perahunya. Ia harus sudah mulai bekerja. Menjemput rizky dengan perahunya.

Hal pertama yang dilakukan biasanya adalah mengecek kapal-nya, bagaimana ketersediaan solar untuk hari ini. Mengecek mesin perahunya agar bisa bekerja sama denganya. Selanjutnya memastikan perahu bersih dari sampah dan terlihat indah. Ia telah melakoni pekerjaan ini sejak tahun 1997 sekembalinya dari Jakarta.  

Krisis ekonomi 97 rupanya ikut menerjang kehidupan Pak Darimbi. Ketika itu ia telah bekerja sebagai staff pelayan di restoran seafood dibilangan Jakarta Utara. Krisis yang terjadi membuat restoran tempat ia bekerja gulung tikar hingga membuatnya kembali pulang ke Cijulang. Perahu motor inilah kini sawah bagi Pak Darimbi dan keluarga.

Beruntung ia kenal dengan pemilik perahu, hingga bisa dipercaya untuk menjalankan perahunya. 

Pak Darimbi beserta perahu wisata lainya menawarkan untuk menelusuri sungai Cijulang di Green Canyon sampai Cukang Taneuh. Pemandangan eksotik ngarai yang mengapit sungai dengan air hijaunya Green Canyon merupakan daya tarik yang sungguh mempesona. Bentukan tebing-tebing dan hutan alami di kiri kanan sungai menjanjikan pengalaman mata yang menyenangkan. Dengan tarif 1 orang 75rb untuk lebih dari 1 jam perjalanan PP. Pelayanan itu sudah termasuk asuransi, guide dan retribusi. Jika ramai ia bisa membawa pulang rupiah banyak, bisa sampai 200rb sehari. "Lumayan untuk keluarga", katanya dengan senyum tersungging di ujung bibir. 

Hanya saja demi keamana kapal, pengelola membatasi maksimal 5 orang per-perahu. Wisata perahu Green Canyon ini sangat cocok untuk wisata anggota keluarga. Terutama mengenalkan dan mencintai pesona alam kepada anak-anak. "Kalau untuk remaja dan anak muda lebih menarik mencoba Body Rafting", kata Pak Darimbi.

Sebenarnya Green Canyon sudah mulai dikelola dengan baik sejak tahun 1989. Ketika itu mulai dibangun dua dermaga dan terminal untuk menurunkan pengunjung. Adalah gempa 2009 yang memilukan masyarakat Pangandaran. Tapi ternyata juga membawa hikmah bagi masyarakat Cijulang. Green Canyon kemudian ikut tersorot dan mendapat liputan. Hingga mulai ramai didatangi pengunjung dan pecinta alam. "Tulisan dan liputan blogger juga ikut membantu para pelancong muda untuk mengunjungi Green Canyon", jelas Pak Darimbi menutup ceritanya.

Komentar

Postingan Populer