Di Ketinggian Tembok Besar China

Begitu Anda menjejakan kaki di Great Wall, tak membutuhkan waktu lama untuk Anda menyadari kebesaran Tembok Besar China yang menjadikanya dinobatkan sebagai salah satu keajaiban dunia. Ini adalah bangunan kuno terpanjang yang pernah di buat manusia. 


Namun akan begitu sukar membayangkan bagaimana tembok pertahanan yang panjangnya mencakup lebih dari 6000 kilometer menembus hutan, gunung dan lembah itu dibangun tanpa bantuan alat berat modern seperti sekarang ini.

Mati-matian saya mencoba berimajenasi bagaimana dahulu warga dinasti Ming (1368 – 1644) dan dinasti dinasti sebelumnya berusaha membangun Tembok Cina dengan keringat, darah dan nyawa untuk membendung serangan kaum barbar dari segala arah.  

Menurut cerita warga China yang saya temui, awalnya bagian tembok dibangun dari kayu dan batu. Batu bata kemudian dimasukkan ke dalam pembangunan tembok untuk memperkuat dinding tembok dan mempermudah pembangunannya. Tembok yang besar, seperti yang kita lihat saat ini pun, sebenarnya adalah hasil gabungan dari beberapa tembok tembok kecil. Sementara proses panjang pembangunanya ada yang memperkirakan, lebih dari 1 juta orang Cina meninggal.

Sejurus kemudian saya teringat ke ujung Barat dan Timur pulau Jawa Indonesia. Dimana membentang jalan sepanjang utara Pulau Jawa, dari Anyer (Banten) sampai Panarukan (Jawa Timur). Jalan sepanjang lebih 1000 km dibangun pada masa pemerintahan Gubernur-Jenderal Herman Willem Daendels. Bagaimana tangan besi Gubernur Daendles yang berambisi membagun jalan bagi kepentingan bisnis dan pertahanan kolonial Belanda dari serangan Inggris itu dibangun penuh dengan aroma kegetiran dan kebengisan paksaan.

Jalan Daendles direalisasikan dengan mewajibkan setiap penguasa pribumi lokal untuk memobilisasi rakyat, dengan target pembuatan jalan. Yang gagal, termasuk para pekerjanya, dibunuh. Kepala mereka digantung di pucuk-pucuk pepohonan di kiri-kanan ruas jalan. Gubernur Jenderal Daendels memang menakutkan. Ia kejam, tak kenal ampun. Dengan tangan besinya jalan itu diselesaikan hanya dalam waktu setahun saja (1808).

"Mungkinkah seperti itu juga cerita di balik Great Wall ini dan apakah Great Wall menginspirasi Daendles membangun jalan Anyer-Panarukan?", tanya hati saya.

Ada 2 tempat yang disediakan oleh pihak pengelola pariwisata China untuk melihat pemandangan Great Wall of China. Anda bisa menuju Badailing atau Mutianyu. 

Saya berkesempatan melalui Mutianyu. Untuk kesana saya naik bis line 916 seharga 2 Yuan, berhenti di halte Huariyou kemudian berganti taksi omprengan seharga 150 yuan PP.

Sementara untuk masuk area Great Wall dikenakan tarif total 85 Yuan. Dengan rincian 40 yuan untuk masuk dan 45 yuan untuk naik gondola yang mengantar kita naik ke titik start Great Wall. Untuk turun-nya Anda bisa memilih menggunakan gondola kembali atau menggunakan perosotan yang memacu adrenalin.

Komentar

Postingan Populer