Mie Ongklok, Mie-nya Wonosobo
Ketika siang menjelang, Irwan Hudianto atau biasa dipanggil Irwan (27 tahun) mulai beranjak keluar rumah melawan matahari Wonosobo bersama gerobak dorong kesayanganya. Sudah tiga tahun kegiatan itu biasa ia lakukan menggantikan ayahnya. Dengan senang hati ia bergegas menjemput rejeki.
Begitu sampai ditempat biasa ia mangkal yaitu disudut terminal Mendolo yang bersih, tampak dua pelangganya dengan senyuman hangat menyambutnya. "Kawanan, Wan", ujar pelanggan itu. "Iyo, mau isuk kawanan blonjone ", jawab Iwan pendek. "Sek, yo", lanjut Iwan sambil tangan terampilnya menyiapkan mangkok. Rupanya Mie Ongklok dagangan Irwan telah mempunyai pelanggan setia.
Menyebut Wonosobo, orang langsung teringat dengan dataran tinggi yang Tuhan turunkan di dunia bernama Dieng. Namun Wonosobo tidak hanya mempesona mata dengan Dieng, Wonosobo juga berhasil mempesona lidah dengan Mie Ongklok.
Mie Ongklok adalah masakan khas Wonosobo yang berasa manis dan gurih dengan bahan dasar Mie Kuning, potongan kecil-kecil kol, daun bawang dan selada air yang di kopyok / rebus sebentar. Untuk bumbunya biasanya campuran antara rempah-rempah, bawang merah, bawang putih, gula merah dan kanji.
Sangat enak dinikmati pada saat hangat, Mie Ongklok mampu mengusir dinginnya dataran Wonosobo. Biasanya pula disajikan bersama sate sapi dan tahu / tempe kemul. Hmmm lezatnya. Tak heran telah banyak pelanggan setia karena Irwan tetap menjaga kualitas dengan rasa asli resep warisan leluhur. Bahkan untuk merebus / mengkopyok Mie beserta sayuranya, Irwan masih menggunakan Anglo dengan sumber panas bara arang lengkap dengan Kuali yang berbahan tanah liat. Kita tahu, Anglo merupakan kompor tradisional, sementara kuali adalah panci tradisional. Keduanya berbahan tanah liat. "Itu semua kaitanya dengan rasa masakan", jelas Irwan. Wow...
Lagipula untuk masakan selezat ini seharga 6.500 sangatlah murah. Mie Ongklok hangat plus 2 tusuk sate sapi. Wow lagi...
Adanya Mie sebagai salah satu bahan dasar Mie Ongklok bisa jadi ini menandakan ada kaitanya makanan khas Wonosobo ini dengan budaya masakan Tionghoa. Irwan nampaknya membenarkan. Ternyata ia adalah generasi ke-4 dari buyutnya yang Tionghoa. Ia mendapatkan resep dari ayahnya, begitu seterusnya hingga pada buyutnya. Irwan berniat terus menjaga resep asli leluhurnya ini.
Di terminal yang terkenal bersih, tidak ramai dan bebas calo ini, Anda akan leluasa menikmati Mie Ongklok sajian Irwan. Jadi jika Anda kebetulan melewati terminal Mendolo Wonosobo dan ingin menikmati makanan khas Wonosobo, Mie Ongklok dengan rasa resep asli, cobalah sebentar masuk Terminal Mendolo.
Selanjutnya nikmatilah sajian "pusaka" warisan leluhur bumi para dewa bersemayam
ini.
Note :
"Kawanan, Wan ?" : Kesiangan, Wan ?
"Iyo, mau isuk kawanan blonjone ": Iya, tadi pagi kesiangan belanjanya
"Sek, yo" : Sebentar, ya
enak yah sampe cepet banget abisnya gitu.. hihi :D
BalasHapus