Ngabuburit di Tepian Sungai Martapura
Berkenalan dengan makanan adalah satu pengalaman yang menyenangkan.
Maka sore itu, di Minggu pertama Ramadhan 1433 saya menuju Pasar Wadai Ramadhan. Kali ini berkenalan dengan kue-kue tradisional. Ternyata tidak hanya satu jenis kue lho. Ada begitu banyak jenis kue yang bisa di ajak kenalan karena disinilah pusat kue tradisional terbesar di Kalimantan Selatan. Ngga heran ajang ini masuk dalam agenda pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan.
Dikenal dengan nama Pasar Wadai Ramadhan, pasar spesial ini digelar tiap tahun hanya pada saat bulan Ramadhan saja. Wadai dalam bahasa Banjar berarti kue atau penganan. Jadilah pasar ini menyediakan aneka kue-kue tradisional Kalimantan Selatan untuk berbuka puasa. Semuanya unik-unik dan bercita rasa khas. Bahkan konon ada beberapa kue yang sulit ditemui pada hari-hari biasa akan Anda bisa temui disini.
Ibu Rosmiyati (48th) salah satu pedagang yang saya temui mengatakan bahwa sejak dahulu kala Pasar Wadai sudah ada di banyak tempat di Banjarmasin. Tepatnya tahun 70-an. Kini pun masih ada. Hanya saja pemerintah setempat dalam hal ini pemkot Banjarmasin mencoba menyalurkan dan mengelola acara yang sudah menjadi tradisi di masyarakat ini. "Agar lebih rapi dan teratur", ujar ibu Ros.
Dengan begitu selain akan mampu meningkatkan kesejahtearaan pedagang dan masyarakat, acara ini juga menjadi satu ajang menarik bagi dunia pariwisata. Lebih jauh melalui Pasar Wadai Ramadhan diharapkan mampu menjaga dan melestarikan kue/penganan tradisional Kalimantan Selatan.
Kue-kue unik sering kali jarang kita temui karena biasanya hanya muncul pada saat tertentu saja, seperti pada saat acara ritual keagamaan atau ritual pernikahan. "Namun kue semacam Amparan Tatak Pisang, Selat Putri, Sasagon, Cangkarok Batu, Kakikicak dan lain lain ada disini " , ujar Ibu Ros menambahkan. Konon tidak kurang 40 jenis makanan tradisional khas Kalimantan Selatan tersedia di Pasar Wadai Ramadhan ini. Seru kan.
Sejak tahun 2007 hingga saat ini Pasar Wadai Ramadhan selalu berlokasi dipusat kota Banjarmasin di JL. Jendaral Sudirman, dibibir sungai Martapura atau masyarakat setempat menyebutnya Taman Siring. Ada ratusan pedagang yang membuka stand-nya berderet rapi memanjang disamping sungai Martapura yang lebar.
Bila sore telah tiba, pasar khas ini mulai diserbu oleh penikmat kuliner atau masyarakat yang sekedar ngabuburit. Jadilah tempat ini menjadi tempat favorite masyarakat menanti saat berbuka sambil menikmati atau berkenalan -seperti saya- dengan aneka kue tradisional Kalimantan Selatan di pinggir sungai. Hmmm...
Maka sore itu, di Minggu pertama Ramadhan 1433 saya menuju Pasar Wadai Ramadhan. Kali ini berkenalan dengan kue-kue tradisional. Ternyata tidak hanya satu jenis kue lho. Ada begitu banyak jenis kue yang bisa di ajak kenalan karena disinilah pusat kue tradisional terbesar di Kalimantan Selatan. Ngga heran ajang ini masuk dalam agenda pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan.
Dikenal dengan nama Pasar Wadai Ramadhan, pasar spesial ini digelar tiap tahun hanya pada saat bulan Ramadhan saja. Wadai dalam bahasa Banjar berarti kue atau penganan. Jadilah pasar ini menyediakan aneka kue-kue tradisional Kalimantan Selatan untuk berbuka puasa. Semuanya unik-unik dan bercita rasa khas. Bahkan konon ada beberapa kue yang sulit ditemui pada hari-hari biasa akan Anda bisa temui disini.
Ibu Rosmiyati (48th) salah satu pedagang yang saya temui mengatakan bahwa sejak dahulu kala Pasar Wadai sudah ada di banyak tempat di Banjarmasin. Tepatnya tahun 70-an. Kini pun masih ada. Hanya saja pemerintah setempat dalam hal ini pemkot Banjarmasin mencoba menyalurkan dan mengelola acara yang sudah menjadi tradisi di masyarakat ini. "Agar lebih rapi dan teratur", ujar ibu Ros.
Dengan begitu selain akan mampu meningkatkan kesejahtearaan pedagang dan masyarakat, acara ini juga menjadi satu ajang menarik bagi dunia pariwisata. Lebih jauh melalui Pasar Wadai Ramadhan diharapkan mampu menjaga dan melestarikan kue/penganan tradisional Kalimantan Selatan.
Kue-kue unik sering kali jarang kita temui karena biasanya hanya muncul pada saat tertentu saja, seperti pada saat acara ritual keagamaan atau ritual pernikahan. "Namun kue semacam Amparan Tatak Pisang, Selat Putri, Sasagon, Cangkarok Batu, Kakikicak dan lain lain ada disini " , ujar Ibu Ros menambahkan. Konon tidak kurang 40 jenis makanan tradisional khas Kalimantan Selatan tersedia di Pasar Wadai Ramadhan ini. Seru kan.
Sejak tahun 2007 hingga saat ini Pasar Wadai Ramadhan selalu berlokasi dipusat kota Banjarmasin di JL. Jendaral Sudirman, dibibir sungai Martapura atau masyarakat setempat menyebutnya Taman Siring. Ada ratusan pedagang yang membuka stand-nya berderet rapi memanjang disamping sungai Martapura yang lebar.
Bila sore telah tiba, pasar khas ini mulai diserbu oleh penikmat kuliner atau masyarakat yang sekedar ngabuburit. Jadilah tempat ini menjadi tempat favorite masyarakat menanti saat berbuka sambil menikmati atau berkenalan -seperti saya- dengan aneka kue tradisional Kalimantan Selatan di pinggir sungai. Hmmm...
Komentar
Posting Komentar